Namaku
Yani, seorang istri berumur 25 tahun. Selama dua tahun perkawinanku dgn
Awang, 28 tahun penuh dengan kebahagiaan dan ketentraman hati, apalagi
setelah lahir buah
cinta kami menambah suka cita bagi kami. Namun
kebahagiaan yang sampai sebelum itu terjadi adalah milik kami berdua,
harus terbagi antara suami dengan Tatang yang tak lain adalah teman
suamiku semenjak kuliah di suatu perguruan tinggi negeri ternama di kota
malang. Kejadian itu bermula dari keisengan suamiku yang suatu ketika
mengajukan ide yang sekiranya membuatku terhenyak. Disuatu malam disaat
setelah menidurkan si kecil, kami berbincang-bincang ringan dengan
tangannya yang sambil memeluk pinggangku dengan hangatnya. aEs Sayang,
kamu punya obsesi liar ndakaEt Tanya suamiku suatu ketika dengan
tiba-tiba. aEs Obsesi liar apa nih maksudnya, Mas?aEt Heran dengan
penuh selidik dariku. aEs Maksudku obsesi liar yaaE|yang pastinya
berhubungan dengan SexaEt Jawabnya seketika itu juga. aEs Ndak juga
tuh, semua yg udah kuterima darimu sangatlah sempurna bagikuaEt Bantahku
saat itu . aEs EhmaE|bagaimana kalo km mendapatkan dari orang lain,
bukan dari aku?aEtTanyanya kemudian. aEs Maksudnya, apa mas. Km kok
aneh gini sih?aEt Sungguh, pertanyaan itu sangat menggelitikku untuk
tahu. aEs Yach..itu, aku kok punya obsesi terpendam dari dulu. Aku
merasa bernafsu sekali tiap memikirkan kamu, seandainya aku melihat km
disetubuhi oleh orang lain. Kalau seumpama kita wujudkan bagaimana
menurutmu?aEt Ucapnya dengan tatapan memilu kepadaku. Setelah mendengar
itu, kuberdiam beberapa saat sambil mengira-ngira apakah ini
benar-benar ucapan dari suamiku tercinta. Sungguh tidak kukira andai
suamiku memintaku untuk selingkuh. Uh..sungguh jauh sekali dari yang aku
kira, selama ini dihatiku ga da yang mampu mengalahkan cintaku ke
suamiku. Ga terbersitpun dari diriku tuk berniat selingkuh. Namun
setelah kucoba mencerna kegelisahan hatiku, aku pun bertanya padanya
dengan pelan-pelan. aEs Mas, apakah km bercanda tentang hal ini?aEt
Apakah kamu sadar dah memintaku tuk selingkuh?aEt sungutku menandakan
tak setuju atas tawarannya. aEs Iya sayang, aku menyadari apa yang
barusan aku tawarin kekamu. Sungguh, aku merasa bergairah banget bila
membayangkan hal itu. Please, andai kusuruh milih kamu pingin sama siapa
sayang?aEt tekatnya semakin menjadi-jadi. Terus terang, secara iseng
dengan tujuan mengikuti canda suamiku dan ingin menguji seberapa kuatnya
dia mencoba mewujudkan ide gilanya itu, kujawab sekenanya. Disatu
pikiranku hanya terbersit nama Tatang, yach selama aku dan suamiku
berpacaran seringkali aku melihat sosok yang cukup tampan dan atletis
ditempat kosnya, yang pada akhirnya kuketahui dari suamiku dia bernama
Tatang, teman sekampus suamiku saat itu. Aku merasa ada rasa sedikit
suka padanya, bagaimana tidak dengan postur tegap ditunjang tampan juga
kelihatan tidak sombong. Terlihat dari sikapnya yang kerapkali menyapaku
meskipun aku tidak melihatnya suatu ketika saat ketemu disuatu tempat.
Hal itulah yang terkadang membuatku sedikit banyak merasa kagum
kepadanya. aEs Ehm, boleh aja wujudin ide km asal cowoknya TatangaEt
ujarku dengan mantap sambil mewaspadai perubahan ekspresi dari suamiku.
Ternyata benar-benar terlihat perubahan ekspresinyaaEt Apa,
TatangaE|Maksudmu Tatang temen sekampusku dulu?aEt tanyanya dengan rasa
kaget. aEsHehehe, rasain tuh gimana kalo aku ikutin permainanmu
sayangaEt ujarku dalam hati menyambut kemenangan. aEs Iya betul, Tatang
teman sekampusmu itu mas, kalau ama dia aku mau aja, tapi mainnya
satu-satu yaaEtJawabku seketika itu. Kulihat agak diam sesaat suamiku
sebelum menjawab. Aku kira dia bakalan ga setuju, apalagi setelah dia
mengetahui saat dulu Tatang terlihat sering mencuri pandang padaku.
aEsWah, akhirnya selesai juga neh permainan iniaEt batinku sambil
berdoa. Namun ternyata pikiranku salah. aEs Ok, baik aku coba deh
menghubungi diaaEt Jawabnya dengan seketika memupuskan kemenanganku.
aEsOh tidak, kenapa dia menyutujui gurauanku ini ?aEt sesalku dalam
hati. Sungguh meskipun dalam batinku aku menolaknya, namun pada dasarnya
ada juga sedikit kesenangan atau lebih tepatnya rasa penasaran yang aku
rasakan andai aku bisa mewujudkan obsesi itu. aEsWah tampaknya aku
mulai terhanyut ama perasaan ini.aEt aEsOh Tuhan, kenapa aku jadi
bimbang beginiaEtbatinku saat itu juga. aEsKamu serius sayang, mau
wujudkan obsesi ini?aEtujarnya tuk menyakinkan pernyataanku barusan.
Dengan agak ragu-ragu kuiyakan pertanyaanya. aEsIya, benar tapi apa dia
mau juga?aEt tanyaku. Mengingat aku dah pernah melahirkan anak kami,
pastinya bodiku sedikit banyak pasti berubah. Memang sih sebelum si
kecil lahir, bodiku terbilang montok menggairahkan, itu kata suamiku lho
hehehe.., dengan tinggi 160 cm, berat 48 kg, Bra 34C pastinya terlihat
asyik tuk melihatnya. Namun saat ini yang sedikit berbeda adalah ukuran
Bra-ku yang semakin besar dengan ukuran 38A makin menambah ,montok
dadaku ini. Tetapi yang sedikit bermasalah adalah berat badanku yang
masih berkisar 53 kg, membuatku kawatir akan hal ini terasa jauh dari
ideal. Tetapi secepat kilat suamiku mengetahui kekawatiranku, dan
langsung menenangkanku dengan berujar aEsJangan kuatir akan
penampilanmu, menurutku km jauh lebih mempesona sekarang dibanding saat
kita pacaran duluaEt. Ujarnya berusaha menyakinkanku. aEsMasak
seh?aEtbantahku. aEsAku khan tambah gendut, coba liat nih
perutkuaEtyakinku berulang kali. Namun setiap kali ku debatin mengenai
penampilanku, tiap kali itu pula suamiku menenangkanku, dan memang benar
akupun akhirnya merasa tenang dan PD. Mungkin karena itu juga, akhirnya
pelabuhan terakhirku ke suamiku ini, dia adalah tipe cowok yang sangat
mampu menyenangkan perempuan. Yang akhirnya perdebatanku ditutup dengan
percumbuan yang hangat dengan persetubuhan alami yang mungkin bisa
dikatakan terakhir kalinya kita melakukannya berdua. Beberapa hari
berikutnya semenjak percakapan malam itu, tepatnya saat sepulang kantor
suamiku, aku diberitahukan tuk siap-siap weekend di Hotel Santika Malang
keesokan harinya. aEs Memangnya ada kepentingan apa Mas, kok tumben
kita weekend di hotel?aEt ujarku penuh tanda tanya. aEsMasak sih lupa
ama obsesiku?aEt jawabnya dengan singkat. aEsOh..tidak dalam hatiku,
jadi benar dia mau mewujudkan hal itu.aEt Batinku dalam hati.aEt Jadi km
serius Mas, ngelakuin itu?aEt. aEsMemangnya dengan siapa cowoknya
itu?aEttanyaku kemudian. aEsYa..sesuai dengan permintaanmu kemarin
sayangaEtujarnya dengan sambil lalu memasukkan beberapa bajunya ke dalam
koper. aEsMaksudmu dengan Tatang,Mas?aEttanyaku penuh dengan selidik.
Sungguh perasaan dihatiku sangat kacau, antara mengharap kehadiran
Tatang dengan menjaga keutuhanku sebagai wanita bersuami. Namun dalam
benakku apakah perselingkuhan ini dinilai wajar dimana suamiku sendiri
yang memperbolehkannya. aEsIni bener-bener gila, rasanya sungguh
membingungkanaEtJeritku dalam hati. Namun apa daya, aku ingin melihat
seberapa kuatnya suamiku melihat istrinya sendiri digauli oleh orang
lain didepan matanya sendiri. Dengan harapan, disaat sebelum melakukan
suamiku bakal langsung membatalkan hal itu. aEsUh..ok akan kubuat km
menyesal Mas?aEtujarku dalam hati. Dengan wajah yang berseri-seri
suamiku berkataaEt Ya pastilah dengan Tatang, memangnya kamu minta yang
laen?aEt. aEsYa sudah pokoknya malem ini km persiapkan baju tidurmu,
pilih lingerie hitam ama merah saja ya sayangaEt tambahnya dengan penuh
semangat. Malem itu kulalui dengan perasaan yang tidak tenang, banyak
sekali yang berkecamuk dalam batinku antara mengikuti nafsu suamiku,
nafsuku sendiri yang sedikit banyak agak terpengaruh, serta menolak
ajakan itu. Pikirku kemudian toh ini hal ini bakal menyenangkan suamiku
dan terjadi sekali aja. Namun ternyata aku keliruaE| Paginya, setelah
aku menitipkan anakku pada kedua orangtuaku, segera saja kubergegas
memasukkan tas ke mobil Sidekick aE?99 warna hijau metalik. aEsMengenang
honey moon,MaaEtujarku singkat ke orangtuaku disaat ditanya alasanku
menginap dihotel. Kemudian mobilpun mengantarkan kami ke tempat itu. Tak
berapa lama kemudian kami sampai dilobi hotel buat reservasi kamar,
yang ternyata suamiku dah memesannya sebelumnya. Dalam perjalanan menuju
kamar, tangan suamiku melingkarkan ke pinggangku sambil berujar aEsKamu
siap khan sayang, ini pasti menjadi pengalaman yang mengasyikkan buat
kitaaEt. aEt Uh..kok dia ga membatalkan ini ya..apakah memang dia dah
siap melihat istrinya disetubuhi oleh TatangaEt dalam batinku berharap.
Yang pasti akan kulihat seberapa jauh permainan ini. Sekitar 45 menit
berlalu aku dan suamiku menunggu di kamar hotel itu. Selama itu pula tak
henti-hentinya Awang, suamiku melihat arloji yang terpasang
dipergelangan tangan kanannya seraya berharap Tatang bisa cepat datang.
aEsMas, kamu yakin Tatang akan datang, jangan-jangan dia hanya
mempermainkanmu sajaaEt tanyaku ke dia dengan harapan bisa segera
dibatalkan. Namun ternyata tak berapa lama kemudian ada dering telepon
ke hanphone suamiku, dan ternyata yang telpon adalah Tatang, dan dia
sudah ada dilobi hotel. aEsOh, Tuhan akhirnya hal itu akan terjadi
disiniaEtbatinku dalam hati. Rasa deg-degan semakin kencang mana kala
Tatang segera menuju ke kamar ini. Tak berapa lama kemudian, suara bel
kamar berbunyi. Langsung saja Awang,suamiku beringsut menuju pintu tuk
membuka dan memastikan kalo yang datang adalah Tatang. Benar juga,
dilihat dari teriakan gembira kecil suamiku, aku pastikan kalau itu
adalah Tatang. Deg..dadaku terasa semakin tidak berirama dan semakin
cepat manakala Tatang mulai memasuki kamar ini. Kulihat dia melemparkan
senyum manisnya kediriku sambil menyapa aEsBagaimana kabarmu,Yan?
ujarnya ramah. aEsBaik,bagaimana denganmu?aEtbalasku ke dia. aEsBaik
juga, oh ya kamu terlihat sexy ya sama seperti terakhir kita ketemu
duluaEtujarnya merayuku. aEsAh,..kamu ada-ada saja, biasa aja lagiaEt
ujarku dengan tersipu malu. Jujur, rasanya aku mulai menikmati permainan
ini. Yach, bisa dibilang Tatang sekarang lebih terlihat tampan daripada
dulu, aku sungguh-sungguh dibuatnya panas dingin dengan penuh rasa
tidak percaya bakal bertemu dengannya lagi. Namun, itu tak berlangsung
lama setelah suamiku memecahkan kebisuanku dengan memintaku tuk berganti
baju. Segera saja kupenuhi dengan menuju kamar mandi. Disana aku
memilih lingerie yang warna hitam, dengan kainnya yang tipis sehingga
apapun yang ditutupi akan tersetak dan terlihat jelas, ditambah jenis
celana dalamnya yang sangat mini, bisa dikatakan hanyalah penghias
karena celana itu ga sepenuhnya menutupi vaginaku ini. Segera saja,
dengan perasaan berdebar-debar keberanikan diriku melangkah menuju
Tatang dan suamiku yang sedang berbincang-bincang. Saat mereka menyadari
kehadiranku dengan pakaian ini, terlihat sekali ekspresi Tatang yang
telihat kaget penuh nafsu memandangku. Serta merta dia beringsut dari
tempat duduknya menujuku. Dengan pelan dan penuh penghayatan, dia
memberanikan diriku memelukku dengan hangatnya. Kulirik suamiku,
ternyata dia memperhatikan kami dengan seksama. Tak kulihat ada raut
muka ketidak setujuannya terhadap perlakuan tatang kepadaku. Hal itu
memberiku keberanian tuk mencium bibir Tatang. aEsehm..muachaE|oohh..aEt
rintihku disaat bibirku dibalas dengan pagutannya yang melumat bibirku
ini dengan ganasnya. aEsKamu sungguh sexy sekali yaniaEtujarnya
kepadaku. Tak Cuma itu saja, kedua tangannya yang semula memelukku mulai
berani mempermainkan buah dada dan vaginaku. Gesekan demi gesekan yang
dilakukannya padaku menambah birahiku semakin tinggi. Aku sangat
menikmatinya, sampai ta kusadari aku berdesis penuh kenikmatan. Oh,
Tatang..ehmm..ohh enak Tang..aEtujarku lirih disaat dia mulai memainkan
bibir dan lidahnya ke payudaraku. Sungguh ga kukira aku bisa
menikmatinya seperti ini. Satu persatu bajunya dia copot dengan ta
sabarnya tuk ingin merengkuhku lebih. Segera saja dia mulai menuntunku
ke tempat tidur dengan menyisakan celana dalam saja yang dia pakai.
Kemudian dengan pintarnya sambil mengulum payudaraku, tangan satunya
telah memainkan klitorisku dengan hebatnya. aEsoh..Tatang,
sayang..hmm..oochh..enak sekali, terusss..sayaaangaEtpintaku tuk jangan
menghentikan aktivitasnya. Terasa bawah vaginaku telah mengalir cairan
bening dengan derasnya. Sambil bersungkut dan senyum kepadaku, dia
melepaskan celana dalamku. aEsOh..apakah persetubuhan ini akan
terjadiaEtbatinku dalam hati. Antara menikmati dan bimbang aku beranikan
diri memegang penisnya yang sudah dari tadi tegak berdiri. Kuelus-elus
batang penis itu. aEsOh tuhan, inikah penis Tatang?aEtujarku dalam hati.
Sungguh penisnya sangat kokoh, keras, dan kulihat sangat menabjubkan.
Meskipun kurang lebih sama dengan punya suamiku, namun penis tatang
punya kekhasan yaitu agak bengkok kesamping dengan kepala penisnya yang
besar dan merah saat kulihat seksama. Dengan naluriah kucium dan kukulum
penisnya sambil kujilati scrotum-nya. aEsOh..enak banget Yan, aku dah
memimpikan hal ini sejak lamaaEtujarnya kepadaku. Ternyata semenjak aku
pacaran ama suamiku dulu, aku adalah fantasi sex baginya. Kurang lebih 5
menit aku mengulum penisnya sampai akhirnya dia mendorongku tuk
berbaring di tempat tidur. Kemudian giliran dia yang meng-oral vagina
ini. Sangat ga kusangka, dia belajar dimana bisa mengoral seenak ini.
Pertama dia sapukan lidahnya dari bawah ke atas, kemudian memutar2kan
beberapa saat dibagian atas yang kemudian dilanjutkan ketengah. Begitu
saja terus menerus dia lakukan hal itu. Sampai
akhirnya..aEtochh..Tang..aku mau KELUAAARRaEt erangku sambil menggapit
kepalanya dengan kedua pahaku sambil menjambak rambutnya.
aEsOOhhaE|sstttss..ohh enaknya sayangaE|aEterangku lagi mengiringi
orgasmeku yang pertama. Beberapa lamanya aku dibiarkannya tuk menikmati
orgasmeku, yang kemudian dengan lembutnya dia membuka pahaku kesamping.
Oh..rasanya persetubuhan ini akan terjadi. Saat kulirik ke suamiku,
tampak dia dah mulai menggosok-gosokkan penisnya dengan tangan. Ada rasa
kagum tersendiri dan begitu sexy sekali diriku disaat bisa orgasme
didepan suami dan tentunya Tatang pastinya. Kemudian mulai Tatang
menindihku dengan menggosok-gosokkan penisnya ke vaginaku. Wah, sensasi
ini sungguh amat sangat menyiksa batinku. Belum usai kenikmatan atas
orgasme yang barusan kudapatkan harus merasakan kenikmatan gesekannya.
aEsOOcchh..Ach..Hmm..Achh.enak banget..masukin cepat
Tang..Achh?!aEtujarku ta sabar menerima penisnya dalam vaginaku. Segera
setelah itu, dia mengarahkan penisnya ke vaginaku. Bless..Ochh, enak
banget apalagi disaat dia mulai memaju mundurkan penisnya itu.
Tangannyapun ta ketinggalan dengan meremas-remas kedua payudaaraku ini
sungguh ta terbayangkan rasanya.Ta berapa lama
kemudianaEtOcchhh..ahh..Ochhh..aku kellluuaaarr laagiiiaEt. aEs
Achhh..aEtjeritku sambil merengkuh tubuh Tatang dengan eratnya.
Benar-benar nikmatnya, ternyata benar adanya hal ini membuat kenangan
tersendiri buat kami. Segera sesudahnya Tatang memintaku tuk posisi
jongkok. Disini aku dah tau apa yang dimauinya, karena aku dan suamiku
sering melakukan posisi ini. Kemudian mulai lagi pergulatan kami, dengan
nafas dan keringat yang bercucuran pada diri kami masing-masing, Tatang
tetap mempertahankan posisi itu dengan menyodok berulang-ulang. Tampak
terlihat dari mukanya dia begitu suka dengan posisi ini. Begitu juga
denganku, bagi para wanita posisi ini memberikan stimulasi maksimum pada
liang vagina yang sudah dalam fase nikmat. Hingga akhirnyaaaE|aEt
Acchh..aku keluar YaniaE|OOchhaE|..crott..croot..crott..aEt dia
muntahkan spermanya di pantatku. Hingga beberapa lamanya dia diam
membisu dengan mata terpejam coba menikmati semaksimum mungkin
orgasmenya itu.